GARDU TOL
Hampir pengguna kendaraan roda empat tiap hari menggunakan jalan tol sebagai jalan utama dalam menuju tempat tujuan seperti ke kantor, sekolah, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dll. Pihak pengelola jalan tol pun yaitu jasa marga selalu berusaha meningkatkan pelayanan untuk para pengguna jalan tol. Peningkatan fasilitas diantaranya adalah papan rambu yang ditambah dan diperjelas, lampu jalan yang ditambah, pembukaan jalan baru, tumbuhan yang asri dan rindang, tempat pengisian bahan bakar sekaligus tempat rehat bagi yang berpergian jauh, hingga penambahan gardu tol.
Penambahan gardu tol ini bertujuan mengurangi kepanjangan antrian mengambil karcis dan pembayaran tol bagi para pengemudi disaat pengguna jalan tol sedang ramai. Akan tetapi kadang di beberapa ruas jalan tol banyak pembangunan gardu tol kurang memperhatikan kenyamanan transaksi antara penjaga gardu tol dengan pengendara. Hal ini dapat meningkatkan stress berkendara dan agresivitas pada pengemudi disaat antrian tol sedang ramai dan panjang. Disisi lain hal ini juga akan menambah tekanan stress kerja penjaga gardu tol karena kurang nyaman dengan ruang kerjanya, apalagi saat mereka dalam kesibukan tinggi menghadapi panjangnya antrian tol. Kurang nyamannya gardu tol dilihat dari besarnya usaha menjulurkan tangan untuk bertransaksi baik dari pihak penjaga gardu atau pengendara.
Pihak pengelola kurang memperhatikan sisi ergonomic dalam membangun gardu tol. Sepertinya dalam membangun gardu ini, mereka tidak menerapakan prinsip antoprometri atau pengukuran dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan perancangan alat-alat / benda-benda yang digunakan manusia.
Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:
- Antropometri Statis, dimana pengukuran pada manusia dilakukan dalam posisi diam dan linier pada permukaan tubuh.
- Antropometri Dinamis, dimana pengukuran dilakukan dengan memerhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksankan kegiatannya.
Dengan memperhatikan panjang rata-rata tangan orang Indonesia maka dapat dibangun gardu tol yang dapat meminimalisir usaha pengendara dan penjaga gardu dalam bertransaksi.
Tinggalkan komentar